03 July, 2012

MAsalah Keputihan Pada Wanita


Entry/artikel ni aku dapat dari salah satu blogger dari Indonesia yang aku kira baik untuk aku kongsi bersama. Sebab aku rasa masalah keputihan bukanlah satu masalah yang harus dipandang remeh oleh kita kaum hawa...Tapi aku akui secara terang ya...aku pun dapat translate sebahagian yang aku faham saja...


Kebersihan organ intim harus terjaga dengan baik. Apabila tidak terawat dengan baik tentunya akan menimbulkan masalah yang seringkali ditandai dengan keluarnya
 keputihan.

Keputihan abnormal tentu amat mengganggu kehidupan seksual wanita.
Pada dasarnya keputihanadalah keluarnya cairan yang berlebihan dari vagina. Kadang-kadang disertai oleh rasa gatal, terbakar di bibir vagina, atau kerap juga disertai bau busuk dan rasa nyeri waktu berkemih atau senggama. Dalam keadaan tidak normal cairan tersebut dapat berubah menjadi kental, berwarna putih, kekuningan, kelabu sampai kehijauan.
Baunya juga berbeza-beza, ada yang tanpa bau atau berbau seperti telur busuk atau hanyir seperti ikan mentah.
Perubahan dalam keseimbangan bakteria dalam vagina boleh mempengaruhi warna, bau dan juga tekstur dari keputihan. Berikut ini ada beberapa keadaan yang boleh menyebabkan perubahan keseimbangan bakteria maupun kadar (pH) asam vagina:
  1. Penggunaan antibiotik maupun streoid cukup lama sehingga menyebabkan bakteria “baik” penjaga pH vagina mati dan kulat tumbuh dengan subur.
  2. Vaginosis bakterial, merupakan infeksi bakteria yang sering terjadi pada wanita hamil ataupun pada wanita yang memiliki banyak pasangan seksual.
  3. Pemakaian pil KB karena keseimbangan hormon terpengaruh dan terjadi ketidakseimbangan pH.
  4. Kanser serviks.
  5. Klamidia, gonorea, yang merupakan infeksi menular seksual.
  6. Diabetes tidak terkontrol sehingga kadar gula yang tinggi menyebabkan adanya gula dalam urin dan darah dan mengakibatkan bakteria tumbuh subur.
  7. Penggunaan sabun pencuci vagina karena mengganggu keseimbangan pH vagina.
  8. Jangkitan pelvis selepas pembedahan.
  9. Penyakit radang pelvis
  10. Trikomoniasis, infeksi parasit yang biasanya dikarenakan hubungan seks yang tidak aman.
  11. Atrofi vagina, penipisan dan kekeringan dinding vagina kerana menopause.
  12. Vaginitis, merupakan keadaan peradangan dan iritasi sekitar vagina.
  13. Infeksi jamur.

Keputihan pada Wanita


Masalah keputihan adalah masalah yang sejak lama menjadi persoalan bagi kaum wanita. Tidak banyak wanita yang tahu apa itukeputihan dan terkadang menganggap mudah padahal keadaan ini boleh menjadi sangat berbahaya bila lambat ditangani.
Keputihan atau Fluor Albus merupakan suatu keadaan dimana cairan yang berlebihan keluar dari vagina. Keputihan dapat dibahagi menjadi 2 bahagian iaitu keputihan normal (fisiologis) dankeputihan abnormal (patologis). Keputihan yang bukan merupakan penyakit (fisiologis) dapat saja terjadi pada setiap wanita. Biasanya cairan yang keluar bening, tidak berwarna, tidak berbau dan tidak gatal. Cairan keputihan ini jumlahnya boleh jadi dalam jumlah yang sedikit atau cukup banyak, terjadi sebelum dan sesudah period, pada saat terangsang secara seksual atau ketika sedang stress. Terkadang ada juga remaja mengalami keputihan sebelum baligh, biasanya gejala ini akan hilang dengan sendirinya.
Namun jika cairan yang keluar dari vagina sudah tidak bening, berwarna putih kekuningan, keabuan sampai kehijauan, kental, berbau seperti telur busuk atau hanyir, gatal dan jumlahnya lebih banyak, besar kemungkinan keputihan tersebut sudah tidak normal. Beberapa penyebab keputihan yang tidak normal disebabkan oleh infeksi biasanya disertai dengan rasa gatal di dalam vagina dan di sekitar bibir vagina bagian luar. Yang sering menimbulkan keputihan ini antara lain bakteria, virus, kulat atau juga parasit. Jika tidak segera ditangani infeksi ini dapat menjalar dan menimbulkan peradangan ke saluran kencing, sehingga menimbulkan rasa pedih saat si penderita buang air kecil.
Keputihan dapat dicegah dengan cara :          
  • Menjaga kebersihan genital, membersihkan vagina dengan air bersih yang mengalir dengan cara mengusap dari depan ke belakang.
  • Minimaliskan penggunaan sabun antiseptik karena dapat menggangu keseimbangan pH vagina.
  • Mengganti tuala wanita tepat waktu minimum sekurang-kurangnya 3 kali sehari.
  • Memilih pakaian dalam yang tepat, memakai selaur dalam/panties yang yang tidak ketat dan menyerap keringat.
  • Menghindarkan faktor risiko infeksi seperti berganti-ganti pasangan seksual, serta pemeriksaan ginekologi secara teratur.
Keputihan sebaiknya diubati sejak awal, sebaik disedari timbul gejala. Karenakeputihan kalau sudah kronik dan berlangsung lama akan lebih susah diubati. Selain itu kalau keputihan yang dibiarkan boleh merebak ke rongga rahim kemudian ke saluran indung telur dan sampai ke indung telur dan akhirnya ke dalam rongga pelvis. Terdapat juga wanita yang menderita keputihan yang kronik (bertahun-tahun) boleh menjadi mandul bahkan bisa menyebabkan kematian.

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Kalau Rajin Nak Membaca

  • http://www.bharian.com.my/
  • http://www.utusan.com.my/
  • http://www.hmetro.com.my/
  • http://thestar.com.my/
  • http://www.nst.com.my/